CIREBON – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Jawa Barat, mempromosikan Museum Topeng Cirebon sebagai destinasi wisata edukasi yang mengedepankan pelestarian seni dan budaya daerah tersebut.
Kepala Disbudpar Kota Cirebon Agus Sukmanjaya di Cirebon, Jumat, mengatakan museum ini menyuguhkan pengalaman belajar melalui koleksi topeng tradisional khas Cirebon yang kaya nilai budaya dan sejarah.
Dia menyampaikan destinasi wisata edukasi tersebut kini sudah dipromosikan melalui berbagai kanal digital, khususnya akun media sosial resmi milik Disbudpar Kota Cirebon serta instansi terkait lainnya.
“Kami menjadikan Museum Topeng Cirebon sebagai salah satu ikon wisata edukasi unggulan. Oleh karena itu upaya promosi terus digencarkan pada 2025,” ujarnya.
Selain menjadi sarana rekreasi, kata dia, museum ini juga memberikan wawasan mendalam tentang keberagaman seni topeng tradisional khas Cirebon.
Agus menjelaskan museum yang terletak di Balai Kota Cirebon ini memamerkan sekitar 150 koleksi topeng tradisional, termasuk lima karakter utama Panca Wanda.
Menurut dia, koleksi ini sebagian besar merupakan sumbangan masyarakat yang turut mendukung pelestarian budaya di Kota Cirebon.
“Seluruh koleksi yang ada di museum ini tidak hanya menjadi aset budaya, tetapi kami kembangkan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat untuk memahami seni dan budaya Cirebon,” katanya.
Pihaknya saat ini tengah mengevaluasi kemungkinan memperpanjang jam operasional, termasuk membuka museum pada akhir pekan, guna mengakomodasi lonjakan jumlah pengunjung.
Ia mengatakan museum tersebut telah menarik perhatian wisatawan sejak diresmikan pada September 2024.
Hingga September 2024, pengelola museum itu mencatat telah dikunjungi oleh 2.228 wisatawan, terdiri atas 2.211 turis domestik dan 17 wisatawan mancanegara.
“Antusiasme masyarakat terhadap Museum Topeng Cirebon sangat tinggi. Selama bulan Desember 2024 saja, kami mencatat 750 pengunjung, baik dari lokal maupun luar daerah, dan mancanegara,” tuturnya.
Agus berharap Museum Topeng Cirebon dapat terus berkembang, baik dari sisi koleksi maupun fasilitas, sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan lokal dan internasional.
“Upaya ini merupakan bagian dari strategi promosi budaya sekaligus mendukung penguatan identitas Kota Cirebon sebagai kota bersejarah dan kaya budaya,” ucap dia.(ant)