Sajak Pulo Lasman Simanjuntak
Setiap tanggal 25 Desember di seluruh dunia umat Katolik dan Kristiani merayakan HARI NATAL sebagai tanda kelahiran Yesus Kristus di Betlehem, di tanah Yudea pada zaman Raja Herodes.
Sepanjang kurang lebih tiga puluh tiga tahun di bumi ini, Yesus Kristus telah menyelesaikan MISI BAPA untuk menebus dosa-dosa manusia agar mereka bisa memperoleh KESELAMATAN yang bermuara kepada HIDUP KEKAL di SORGA.
Di bawah ini saya terinspirasi dan terberkati untuk menulis dua puisi (sajak) detik-detik “menegangkan ” Yesus Kristus sebelum menuju bukit kalvari untuk disalibkan.
Seperti diceritakan dalam Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes) Yesus Kristus dan para murid-murid-Nya melaksanakan Upacara Perjamuan Kudus, dimana salah satu murid-Nya Yudas Iskariot melakukan pengkhianatan dengan disuap tiga puluh keping perak.
Perjalanan menuju salib di bukit golgota diakhiri dengan doa ‘cawan berat’ di Taman Getsemani pada Kamis dinihari.
Di Taman Getsemani inilah-lokasi Yesus Kristus ditangkap serdadu romawi dan para imam- saya mengakhiri menulis puisi (sajak) ini.
Karena tak sanggup lagi melihat penderitaan berat Yesus Kristus-tanpa pengadilan disesah pontius pilatus- terpaku pada palang salib. Darah tercurah bagi penebusan umat manusia.Amin.
TAMAN GETSEMANI
usai upacara komuni
menuju seberang tembok kota yerusalem
garang dan liar
ke sana kubawa rerumputan hijau
bunga-bunga surga
tanah malam jadi basah
airmata mencekam
bulan meleleh
ke pelupuk mata para rasul
angan-angan kudus sungai kidron
membentur pada doa-doa syafaat
keterasingan diri
jadi sebuah penderitaan yang dalam
ditariknya tangan petrus, yakobus, dan yohanes
menuju tangga batu
langit yang baru ; membiru !
angin jahat telah meniup dosa
meninabobokan dua belas tubuh letih
di atas batu nisan
direbahkan diri ke tanah
“ya, abba, ya bapa……
ambilah cawan dosa ini daripadaku,” seru Yesus
membuka jendela langit
terbuka bintang-bintang berkejaran
peluh-Nya menjadi titik-titik darah
mencair ke tanah
ini doa krisis terakhir untuk murid-murid
ini doa krisis terakhir untuk kita semua
cawan Kristus begitu berat
bukan kesakitan
dicambuk dan disalibkan
bukan penderitaan
mental dihina dan ditolak
ini adalah penderitaan rohani
memikul dosa dunia
nasib dunia ditentukan
nasib manusia diitimbang
Jakarta, 16 Desember 2024
PERJAMUAN KUDUS
hari raya roti tak beragi sudah tiba
domba paskah siap disembelih
di sebuah ruang atas
besar, tegang, dan berbatu-batu
matahari tertidur pulas
cuaca amat pekat
namun, hati manusia
dibakar api yang berdarah-darah
mata rohaniku melihat
mata rohaniku tertuju
mata rohaniku terbawa
terbuka lebar-lebar
salib salib
di bukit Kalvari
Yesus Kristus bersiap untuk membasuh
kaki bergetar
kaki gelisah
kaki lumpuh : tak bergerak !
sangat kotor oleh lumpur khianat
dari rawa-rawa dosa
“basuh, basuh, kakiku, kepalaku, mukaku, tanganku, rambutku,
dan telingaku,” seru para rasul dengan suara gempita
mereka harus rendah hati
mereka harus saling kasih mengasihi
kita semua yang ada di sini
hari ini diajarkan: kasih Tuhan Yesus Kristus !
setelah itu kudengar
ada ucap dan berkat
ini roti tubuh Kristus
ini anggur darah Kristus
darah perjanjian
darah yang menderita
darah yang tiba-tiba mengingatkan akal dan budiku
melayang-layang menuju bukit golgota
aku terjatuh
bangkit
lalu bersujud
satu permintaan:
pengampunan dosa
(tiba-tiba aku teringat kembali ada suara menjerit,
eli, eli, lama, sabatani
Tuhanku,Tuhanku
mengapa Engkau meninggalkan aku)
Yesus tahu
saat-Nya sudah tiba
dari dunia kembali ke surga
setan tak dapat mengalahkan maut
kita semua akan dibangkitkan
dalam kemenangan abadi
sambil menunggu kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kali
amin
haleluya
Jakarta, 16 Desember 2024
BIODATA:
Pulo Lasman Simanjuntak, karya puisinya telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal dan 35 buku antologi puisi bersama para penyair di seluruh Indonesia.Sehari-harinya dikenal sebagai penyair dan rohaniawan.Bermukim di Pamulang, Kota Tangerang Selatan.