Pendampingan Akreditasi KKM Setu: Membangun Fondasi Pendidikan Bermutu di Madrasah Tsanawiyah

Posted by : wartajab Agustus 17, 2024

Oleh Rissa Churria, S.Ag., M.Pd. 

Yayasan Nurul Azhar, Lubang Buaya, Setu, Bekasi, menjadi saksi dari kegiatan penting yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Setu. Kegiatan tersebut adalah Pendampingan Akreditasi untuk seluruh Madrasah Tsanawiyah se-KKM Setu dan Tambun, 16 Agustus 2024.

Acara ini secara resmi dibuka oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah Nurul Azhar, H. Dadang Jalaluddin As, S.Ag., dalam sambutannya menekankan pentingnya akreditasi sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah.

“Akreditasi bukan hanya sekadar penilaian administratif, tetapi juga cerminan dari komitmen kita untuk memberikan pendidikan terbaik bagi generasi penerus. Oleh karena itu, saya berharap semua madrasah yang hadir dapat memanfaatkan pendampingan ini dengan sebaik-baiknya,” ujar H. Dadang Jalaluddin As, S.Ag.

Pendampingan oleh Pengawas Madrasah

Pendampingan dalam kegiatan ini dipimpin oleh pengawas madrasah, Ibu Apni Dwi Prastiwi, S.Pd., M.M., yang memberikan arahan dan bimbingan komprehensif kepada para peserta. Ibu Apni menekankan bahwa pendampingan ini merupakan langkah krusial dalam mempersiapkan madrasah menghadapi proses akreditasi yang semakin menuntut standar tinggi.

Dalam sesi pembukaan, Ibu Apni Dwi Prastiwi, S.Pd., M.M. menyampaikan, “Pendampingan ini adalah bentuk komitmen kita bersama untuk memastikan bahwa setiap madrasah di KKM Setu tidak hanya mampu memenuhi standar akreditasi, tetapi juga dapat menunjukkan kualitas unggul dalam setiap aspek pendidikan.”

Peran Penting Ketua Akreditasi MTS

Imam Rifa’i, S.Pdi., selaku Ketua Akreditasi Madrasah Tsanawiyah di KKM Setu, turut berperan aktif dalam mempersiapkan dan mengkoordinasikan kegiatan ini. Dalam paparannya, Imam menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan kerja keras seluruh tim madrasah untuk mencapai hasil yang maksimal dalam akreditasi. Ia juga memberikan berbagai tips dan strategi untuk mengatasi kendala yang sering muncul dalam proses akreditasi.

“Kita harus bersatu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan kita. Akreditasi ini bukan hanya tentang nilai, tetapi tentang bagaimana kita bisa terus meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah kita,” kata Imam.

Langkah-Langkah dalam Pendampingan Akreditasi

Proses akreditasi yang kompleks dan menyeluruh menuntut persiapan matang dari setiap madrasah. Dalam pendampingan ini, beberapa langkah kunci yang dibimbing oleh Ibu Apni dan Imam meliputi:

1. Evaluasi Diri dan Penyusunan Laporan

Setiap madrasah diminta melakukan evaluasi diri yang mendalam, meliputi visi, misi, tata kelola, dan pencapaian siswa. Evaluasi ini menjadi dasar dalam penyusunan laporan akreditasi yang akurat dan sesuai dengan standar.

2. Pengelolaan Data dan Dokumentasi

Dokumentasi yang teratur dan lengkap menjadi fokus utama. Para peserta dibimbing untuk menyusun data administrasi, laporan keuangan, serta catatan akademik dengan baik, sehingga siap untuk diverifikasi oleh tim akreditasi.

3. Pengembangan Kurikulum dan Inovasi Pembelajaran

Pengembangan kurikulum yang adaptif dan inovatif menjadi bagian penting dalam pendampingan ini. Ibu Apni mendorong madrasah untuk tidak hanya mengikuti kurikulum standar, tetapi juga menambahkan elemen-elemen yang relevan dengan kebutuhan zaman dan siswa.

4. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Fasilitas pendidikan, seperti ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan, menjadi salah satu indikator penting dalam akreditasi. Pendampingan ini juga membahas bagaimana madrasah dapat memaksimalkan penggunaan fasilitas yang ada dan merencanakan pengembangan di masa depan.

Harapan dan Komitmen untuk Masa Depan

Pendampingan akreditasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi seluruh Madrasah Tsanawiyah di KKM Setu. H. Dadang Jalaluddin As, S.Ag., Ibu Apni Dwi Prastiwi, S.Pd., M.M., dan Imam menyampaikan harapan besar agar seluruh madrasah mampu meraih hasil akreditasi yang memuaskan dan membanggakan.

“Saya berharap, dengan bimbingan yang diberikan dalam pendampingan ini, setiap madrasah dapat meraih akreditasi yang tidak hanya memenuhi standar nasional, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” ujar H. Dadang Jalaluddin As, S.Ag.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi dan komitmen bersama dapat membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan, khususnya di lingkungan madrasah. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Madrasah Tsanawiyah di KKM Setu diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi teladan bagi lembaga pendidikan lainnya.(*)


Rissa Churria adalah pendidik, penyair, esais, pelukis, aktivis kemanusiaan, pemerhati masalah sosial budaya, pengurus Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), pengelola Rumah Baca Ceria (RBC) di Bekasi, anggota Penyair Perempuan Indonesia (PPI), saat ini tinggal di Bekasi, Jawa Barat, sudah menerbitkan 7 buku kumpulan puisi tunggal, 1 buku antologi kontempelasi, serta lebih dari 100 antologi bersama dengan para penyair lainnya, baik Indonesia maupun mancanegara. Rissa Churria adalah anggota tim digital dan siber di bawah pimpinan Riri Satria, di mana tugasnya menganalisis aspek kebudayaan dan kemanusiaan dari dunia digital dan siber.

RELATED POSTS
FOLLOW US