BOGOR – Pemerintah Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) menggelar program edukasi pertanian bagi pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Manaf. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan generasi muda pada pentingnya sektor pertanian dengan melibatkan mereka langsung di lahan pertanian caisim atau sawi.
Kegiatan yang diadakan pada Jum’at (27/9) ini semakin istimewa dengan kehadiran Pak Marki, seorang petani lokal yang terkenal dengan julukan “James Bond” yang bermakna “Jangan Malas ke Kebon.” Pak Marki dikenal karena kepeduliannya terhadap pertanian desa dan keaktifannya dalam mengajak warga, khususnya anak-anak muda, untuk tidak melupakan pentingnya bercocok tanam.
Di lahan yang dikelola oleh KWT, para pelajar MI Al Manaf diajarkan cara menanam, merawat, hingga memanen caisim. Dengan bimbingan langsung dari Pak Marki dan para anggota KWT, siswa-siswi belajar teknik dasar pertanian sambil memahami pentingnya ketahanan pangan lokal.
Kepala Desa Purwasari, Muh. Yusuf Mustopa, dalam sambutannya menyampaikan, “Program ini sangat penting untuk membekali anak-anak kita dengan keterampilan bercocok tanam. Kami berharap, melalui kegiatan ini, mereka bisa lebih menghargai kerja keras para petani dan menyadari pentingnya pertanian bagi masa depan mereka.”
Pak Marki, dengan gaya khasnya yang energik, menyampaikan kepada para siswa bahwa bertani bukanlah pekerjaan yang harus dihindari. “Bertani itu seru, kalian tidak boleh malas ke kebon! Menanam sawi itu mudah kalau kita mau belajar,” katanya, sambil menunjukkan teknik menanam bibit caisim.
Ketua KWT Tuntin Diana juga menambahkan, “Kolaborasi antara pemerintah desa, KWT, dan Pak Marki sangat bermanfaat. Anak-anak belajar dengan cara yang menyenangkan, dan kami harap kegiatan ini bisa menumbuhkan kecintaan mereka terhadap pertanian.”
Para pelajar MI Al Manaf kelas 4,5 dan 6 tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Salah seorang siswa kelas 5 mengungkapkan kegembiraannya, “Pak Marki keren, cara mengajarnya bikin kami semangat. Sekarang saya tahu bagaimana menanam sawi dengan benar.”
Program ini merupakan salah satu langkah Desa Purwasari dalam memberdayakan generasi muda sekaligus menjaga keberlanjutan sektor pertanian lokal. Kepala Desa Yusuf Mustopa berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut, sehingga semakin banyak anak muda yang terlibat dalam menjaga ketahanan pangan di desa mereka.(ful)