
Depok – Pembacaan sejarah kota Depok dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Depok dipandang sebagai hal yang berbeda dan sangat positif.
Hal itu dikemukakan oleh Anggota DPR RI, Nuroji seusai mengikuti rapat paripurna dalam rangka Hari Jadi Kota Depok di ruang paripurna DPRD Kota Depok, GDC, Kota Kembang, Sukmajaya, Jumat (25/4/2025).
“Ada yang sedikit berbeda dibanding di tahun-tahun sebelumnya. Ada pembacaan sejarah Kota Depok. Saya mendengar pembacaan sejarah cukup komplit ke belakang. Saya kira itu cukup bagus. Meski bicara sejarah memang cukup panjang, tetap perlu diungkap agar bisa diketahui oleh khalayak luas,” papar legislator Partai Gerindra Dapil Kota Depok dan Kota Bekasi dari Partai Gerindra ini.
Pembacaan sejarah Kota Depok adalah sebuah hal yang positif. Di kota-kota lain, pembacaan sejarah sebuah daerah di momen Hari Jadi juga kerap dilakukan.
“Tadi sejarah Kota Depok diungkapkan mulai zaman Batu, zaman kerajaan Pajajaran atau Prabu Siliwangi, zaman Belanda, hingga terbentuknya Kota Depok, dan perjalanannya hingga saat ini,” paparnya.
Nuroji mencontohkan juga di Bekasi, ada saat momen HUT dibacakan sejarah perjalanan kota itu.
Selain merespon tentang sejarah, Nuroji mengungkapkan harapannya kepada Pemerintah Kota Depok agar lebih dewasa dan bijak dalam menjalankan roda pemerintahan mendatang.
“Pemerintah Kota Depok wajib memberikan pelayanan secara merata kepada masyarakat. Masyarakat mendapatkan hak dan dapat melaksanakan kewajiban yang sama,” katanya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Depok tidak boleh memandang masyarakat berdasarkan kelompok, agama, atau perbedaan tertentu. Jangan sampai masyarakat terkotak-kotak, tambahnya.
Masyarakat Kota Depok pun diharapkan juga turut berpartisipasi dan berperan serta dalam mewujudkan kemajuan Kota Depok.
“Dengan semangat kebersamaan, persoalan yang selama ini menjadi PR Kota Depok dapat diselesaikan,” pungkasnya..(srs)