Dari kiri ke kanan: Fahad Haydra, Kathy Indera, Chelsea Seyani.
JAKARTA – Banyak sisi-sisi kehidupan tokoh publik, terlebih menjadi idola, menarik untuk diketahui. Demikian juga dengan Anies Baswedan. Sebagai tokoh politik dan pendidikan nasional dengan banyak pengagum dan pengikut, seolah apa pun kegiatan Anies Baswedan “harus” diketahui.
Film layar lebar Senyum Manies Love Story seolah memenuhi rasa keingintahuan itu. Film ini tentang masa muda Anies Baswedan ketika baru kuliah di Universitas Gadjah Mada dan berkenalan dengan Fery Farhati hingga berlanjut ke jenjang pernikahan.
Senin (21/4) siang, bertempat di Senayan City XXI, Jakarta Selatan, official poster dan trailer film yang disutradari Ronny Mepet ini resmi diluncurkan. Film bergenre drama romantik ini skenarionya ditulis Tissa TS.
Senyum Manies Love Story berkisah tentang pertemuan antara Anies (diperankan Fahad Haydra) dan Fery (Kathy Indera) di kampus. Anies adalah mahasiswa baru yang aktif dan idealis, sedangkan Fery gadis yang cerdas. Selain Fery, ada mahasiswi lain yang juga menaruh hati pada Anies, yaitu Sinta (Chelsea Seyani). Anis dan Fery menyimpan rasa namun tidak seorang pun yang mengutarakan perasaannya. Setelah melalui liku-liku dan ujian mereka akhirnya melangsungkan pernikahan.
Film yang diproduksi Bennatin Surya Cipta dan Berkah Menara Sinemaini dan akan tayang serentak di bioskop pada 12 Juni 2025 mendatang ini sebenarnya sudah lama disiapkan. Bahkan tiga tahun sebelum Anies Baswedan mencalonkan menjadi presiden Indonesia.
Rony Mepet dalam konfrensi pers launching official poster dan trailer mengatakan film ini akan menyuguhkan kisah romansa remaja sedikit berbeda.
“Harapanya sebagai film dengan genre remaja yang baru,” kata Rony.
Rony menambahkan, film ini bukan hanya soal asmara dan romansa masa remaja, namun tentang persahabatan dan nilai keluarga yang membentuk karakter calon presiden pada pemilu 2024 ini.
Sementara itu Tisa, penulis skenario London Love Story ini, mengatakan Senyum Manies Love Story bukan sekadar tontonan namun juga sebagai sebuah tuntunan yang sarat pesan moral. “Film ini bukan hanya sekedar tontonan tetapi juga sebuah tuntunan dengan harapan pesan-pesan sampai ke penonton,” kata Tisa.
Sebagai pemeran utama film ini Fahad Haydra mengaku sempat beberapa kali bertemu Anies Baswedan terkait peran yang dibawakan. Supaya sesuai dengan postur tubuh Anies ketika masih muda, Fahad harus menurunkan berat badannya hingga 5 kg supaya terlihat kurus. Selain itu Fahad selama 6 bulan di bawah bimbingan langsung Rony Mepet harus belajar karakter Anies Baswedan.
“Adegan dan akting dalam film ini tidak terlalu menguras emosi, karena karakter Pak Anies muda memang seperti itu,” ujarnya.
Lokasi syuting film berada di tiga tempat, yaitu Chicago Amerika Serikat, Jakarta dan Yogyakarta.(bud)
