Tips Hindari Food Waste ala Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi

Posted by : wartajab Desember 20, 2024

Sungguh memprihatinkan, 1/3 pangan yang diproduksi di dunia (1,3 miliar ton) setiap hari terbuang sia-sia. Sementara di Indonesia timbulan sampah mencapai 23-48 juta ton/tahun setara dengan 0,5 kg/orang/hari.

Dari sisi keadilan, di satu sisi makanan terbuang sia-sia (food waste) namun di sisi lain masih banyak orang yang kelaparan. Padahal, makanan yang terbuang setiap hari tersebut bisa memberi makan 62-125 juta orang setara 29-47% populasi di Indonesia per orang/hari 0.5 kg.

Nita Yulianis.

Bagaimana menghindari food waste tersebut? Nita Yulianis, S.P., M.Si., Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional, ketika menjadi narasumber “Diskusi Riang Gembira Bersama Perempuan Hebat di Industri Film dan Musik” yang diselenggarakan Forum Wartawan Hiburan (Forwan) Indonesia, Kamis (19/12) siang, di Chic’s Music di Rawamangun, Jakarta Timur, membagikan tipsnya.

  • Ambil makan secukupnya sesuai porsi

Umumnya orang mengambil makanan melebihi porsi karena semata hanya mengenyangkan “lapar mata”, bukan lapar perut. Semua yang dilihat ingin diincipi dan dilahap. Diambil semua dan cukup banyak. Namun ketika baru beberapa sendok sudah kenyang, dan selebihnya mubazir.

  • Habiskan makanan dan minumanmu 

Ini sebetulnya masih ada hubungannya dengan point di atas, yaitu makan secukupnya sesuai kebutuhan. Setiap orang pasti sudah bisa menakar sebanyak apa kebutuhan perutnya. Ada orang yang hanya 10 suapan sendok sudah kenyang, namun ada yang satu piring penuh baru kenyang. Dengan memakan sesuai dengan takarannya maka makanan yang dimakan akan ludes. Ini juga tidak terlepas dari sikap menghargai makanan, bila perlu sebutir beras pun tidak tersisa di piring.

  • Bawa pulang makananmu jika tidak habis (take away)

Biasanya kita malu kalau sedang makan di luar, misalnya restoran, makanan yang dipesan ternyata masih ada sisa. Masak sih dibungkus, malu dong. Tapi apa salahnya makanan yang sisa tersebut, daripada dilempar ke tong sampah, dibawa pulang (take away) dan siapa tahu bisa dinikmati istri/suami atau anak-anak di rumah. Toh sudah dibayar. Bahkan sekarang marak rombus emak-emak alias rombongan bungkus, alias ibu-ibu yang membungkus kelebihan makanan dalam satu resepsi atau acara.

  • Bijak berbelanja pangan (tidak lapar mata)

Belanja pangan sesuai kebutuhan, tidak semata memuaskan penglihatan. Umum terjadi, ketika berada di tempat perbelanjaan, yang barangnya tertata rapi dengan pencahayaan bagus, apa saja yang dilirik masuk keranjang belanja atau troli. Apalagi pas tanggal muda. Akan semakin bijak kalau belanja hanya sesuai yang dibutuhkan sehingga menghindari food loss.

  • Atur penyimpanan bahan makanan

Banyak makanan yang ternyata menjadi basi padahal sudah dismpan di lemari pendingin. Dikira akan bertahan lama. Penyebabnya karena tidak jeli mengatur pendingin. Alhasil, bahan pangan menjadi layu atau basi sebelum dimasak, atau terjadi perubahan kimia dan fisika (shelf life). Ini yang dinamakan food loss, layu sebelum diproduksi. Sayang, kan?

  • Cek tanggal kedaluwarsa

Jamak terjadi ketika terjadi pesta diskon orang sibuk comot sana comot sini lalu masuk keranjang belanjaan. Demi mumpung ada diskon besar-besaran, tidak jeli dengan tanggal kadaluarsa (expired date). Sampai di rumah baru sadar, “lho kok dua hari lagi sudah kadaluarsa?” Sekadar tahu saja, biasanya di beberapa pusat perbelanjaan melakukan pesta diskon untuk barang-barang yang mendekati ajal.

  • Olah kembali

Apa salahnya olah kembali makanan yang masih bisa diolah. Sepanjang tidak haram. Satu contoh pisang goreng, kalau terjadi perubahan di tepungnya sebagai kulit, misalnya bintik-bintik atau apa, jangan lantas dibuang karena pisangnya masih bagus. Hilangkan kulitnya, diganti tepung baru lalu goreng, sudah cantik lagi.

  • Berbagi pangan/donasi pangan

Ini untuk menghindari jiwa yang kikir, pelit. Jika ada rejeki (malah akan lebih bagus kalau pas sedang kekurangan) bagus berbagi makanan. Sekarang banyak bagi-bagi makanan dengan momentum Jumat Berkah. Padahal bagi-bagi makanan tidak harus hari Jumat, bisa kapan saja. Misalnya berbagi makanan ke tetangga yang sedang membutuhkam, tunawisma dan lain sebagainya. Juga ajek melakukan donasi makanan ke panti-panti asuhan, dan lain sebagainya. (bud)

RELATED POSTS
FOLLOW US