Dalam upaya mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia, peran berbagai pihak sangatlah penting. Salah satu inisiatif yang kini semakin menonjol adalah kolaborasi antara ESCO (Energy Service Company) dan UKM.
Melalui sinergi tersebut, UKM dapat mengadopsi teknologi efisiensi energi yang tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga meningkatkan daya saing mereka di pasar.
Pada sebuah seminar yang diselenggarakan di Hotel Amaris Bekasi, Kamis (15/8) mentor berpengalaman Royke Sahetapi memaparkan bagaimana ESCO dapat menjadi katalisator dalam pembangunan UKM.
Seminar tersebut dihadiri oleh berbagai pelaku UKM yang antusias untuk memahami lebih lanjut tentang bagaimana teknologi energi bisa diintegrasikan ke dalam usaha mereka.
Apa Itu ESCO?
ESCO adalah perusahaan yang menyediakan solusi energi, termasuk audit energi, desain dan implementasi proyek penghematan energi, serta pemantauan hasil untuk klien. Dalam konteks UKM, ESCO berfungsi untuk membantu usaha kecil dan menengah menerapkan sistem efisiensi energi yang dapat menurunkan biaya produksi, meningkatkan profitabilitas, dan menciptakan usaha yang lebih ramah lingkungan.
Peran Royke Sahetapi dalam Membangun UKM
Royke Sahetapi telah berpengalaman selama bertahun-tahun sebagai mentor UKM, memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana UKM bisa memanfaatkan layanan ESCO.
Menurut Royke, tantangan utama yang dihadapi oleh UKM di Indonesia adalah keterbatasan modal dan pengetahuan dalam mengakses teknologi canggih. Di sinilah peran ESCO menjadi sangat krusial.
Dalam seminar tersebut, Royke menekankan pentingnya UKM untuk tidak hanya fokus pada peningkatan kapasitas produksi tetapi juga pada efisiensi dan keberlanjutan. Dengan bantuan ESCO, UKM bisa memperoleh solusi energi yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mereka, tanpa harus mengeluarkan biaya besar di awal.
Pendekatan ini memungkinkan UKM untuk fokus pada pengembangan bisnis. Sementara ESCO menangani aspek teknis terkait energi.
Manfaat Implementasi Teknologi ESCO bagi UKM
1. Penghematan Biaya Operasional: Dengan penerapan teknologi efisiensi energi, UKM dapat mengurangi penggunaan energi secara signifikan, yang pada gilirannya mengurangi biaya operasional.
2. Peningkatan Profitabilitas: Efisiensi energi memungkinkan UKM untuk mengalokasikan lebih banyak dana ke dalam pengembangan produk dan pemasaran, sehingga meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan.
3. Kompetisi Pasar yang Lebih Baik :Dengan biaya yang lebih rendah dan efisiensi yang lebih tinggi, UKM dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif kepada pelanggan, yang berpotensi meningkatkan pangsa pasar.
4. Keberlanjutan Lingkungan: Implementasi teknologi yang ramah lingkungan bukan hanya bermanfaat bagi bisnis, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan, dengan mengurangi jejak karbon dan mendukung praktik usaha berkelanjutan.
Seminar di Hotel Amaris Bekasi ini menandai sebuah langkah penting dalam kolaborasi antara ESCO dan UKM di Indonesia.
Dengan panduan dari mentor seperti Royke Sahetapidi, UKM dapat lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan bisnis di era modern yang menuntut efisiensi dan keberlanjutan. Melalui inisiatif ini, diharapkan UKM di Bekasi, dan Indonesia pada umumnya, dapat berkembang lebih pesat dan menjadi tulang punggung ekonomi nasional yang kuat. (Rissa Churria)
Rissa Churria adalah pendidik, penyair, esais, pelukis, aktivis kemanusiaan, pemerhati masalah sosial budaya, pengurus Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), pengelola Rumah Baca Ceria (RBC) di Bekasi, anggota Penyair Perempuan Indonesia (PPI). Saat ini tinggal di Bekasi, Jawa Barat. Sudah menerbitkan 7 buku kumpulan puisi tunggal, 1 buku antologi kontempelasi, serta lebih dari 100 antologi bersama dengan para penyair lainnya, baik Indonesia maupun mancanegara. Rissa Churria adalah anggota tim digital dan siber di bawah pimpinan Riri Satria, di mana tugasnya menganalisis aspek kebudayaan dan kemanusiaan dari dunia digital dan siber.