Internet of Things (IoT) dan Manajemen HSE di Pelabuhan Laut dalam Perspektif Riri Satria

Posted by : wartajab Agustus 23, 2024

Oleh  Rissa Churria 

Pakat teknologi dan transformasi digital Riri Satria menjadi salah satu pembicara utama dalam acara OSH Asia Summit Conference yang bertajuk “Collaboration in Enhancing Human Resource in Occupational Health and Safety (OSH) in the Asia Pacific Region to be Adaptive and Agile in the VUCA Era”.

VUCA sendiri merupakan global makro yang terjadi saat ini berupa kerentanan terhadap perubahan (volatility), ketidakpastian ke mana arah perubahan (uncertainty), kerumitan hubungan sebab akibat bergaia kejadian di dunia (complexity) serta keraguan dalam menyimpulkan berbagai fenomena (ambiguity). Semakin VUCA maka semakin meningkat pula potensi risiko terkait HSE.

Konferensi ini diadakan di Prama Sanur Beach, Bali, dan menghadirkan berbagai pakar dari seluruh Asia Pasifik untuk berdiskusi mengenai isu-isu terkini dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja atau HSE.

Dalam sesi HSE in Logistics Business yang dibawakan oleh Komisaris Utama PT. Inteegrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) / Pelindo Solusi Digital (PSD) – Riri Satria – yang membahas topik “Internet of Things (IoT) and HSE Management at Digital Seaport”, beliau enyoroti bagaimana teknologi IoT menjadi pilar penting dalam transformasi manajemen HSE di sektor pelabuhan yang semakin digital.

Riri Satria yang juga Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia ini menjelaskan bahwa perkembangan teknologi IoT telah membuka berbagai peluang baru dalam pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan pelabuhan yang kini bertransformasi menjadi lebih digital. Teknologi ini memungkinkan pengawasan secara real-time terhadap berbagai aspek operasi pelabuhan, seperti kondisi lingkungan kerja, pergerakan barang, dan kesehatan pekerja, sehingga potensi risiko dapat diidentifikasi dan dikelola dengan lebih efektif.

Penggunaan sensor IoT yang terintegrasi dalam sistem manajemen HSE di pelabuhan memungkinkan kita untuk mengumpulkan data secara terus-menerus dan menganalisisnya untuk mengidentifikasi potensi bahaya. Ini menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan responsif terhadap perubahan siruasi dan kondisi lingkungan.

Lebih lanjut beliau menekankan pentingnya kemampuan adaptasi perusahaan dalam menghadapi era VUCA. Menurutnya, teknologi IoT bukan hanya soal otomatisasi dan efisiensi, tetapi juga tentang bagaimana teknologi tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan dan agilitas tenaga kerja di pelabuhan. Hal ini sangat relevan mengingat tantangan yang dihadapi oleh sektor pelabuhan di Asia Pasifik yang kian kompleks dan cepat berubah.

Dengan memanfaatkan teknologi IoT, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang adaptif dan agile, di mana risiko keselamatan dapat dikelola dengan lebih proaktif. Ini bukan hanya soal mengikuti tren teknologi, tetapi tentang bagaimana kita dapat mengintegrasikan teknologi tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keberlanjutan operasional.

Konferensi ini diharapkan dapat menjadi platform kolaborasi yang produktif bagi para profesional di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, terutama dalam menghadapi tantangan era digital dan VUCA di kawasan Asia Pasifik.

Dengan IoT data mengenai situasi lingkungan, peralatan, dan manusia dapat diperoleh secara real time dan dengan bantuan teknologi big data, data science, serta artificial intelligence, maka kita dapat mengolahnya dengan baik untuk membuat model prediksi potensi risiko ke depan untuk kepentingan HSE. Dengan demikian perusahaan mendapatkan deteksi dini (early detection) dan peringatan dini (early warning) dan tidak perlu terjadi kecelakaan ataupun gangguan kesehatan di tempat kerja.

Riri Satria dengan paparannya tentang IoT dan manajemen HSE di pelabuhan dan lingkungan kerja lainnya yang berbasis digital memberikan wawasan mendalam dan relevan untuk mengarahkan sektor ini menuju masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan.

 


Rissa Churria adalah pendidik, penyair, esais, pelukis, aktivis kemanusiaan, pemerhati masalah sosial budaya, pengurus Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), pengelola Rumah Baca Ceria (RBC) di Bekasi, anggota Penyair Perempuan Indonesia (PPI), saat ini tinggal di Bekasi, Jawa Barat, sudah menerbitkan 7 buku kumpulan puisi tunggal, 1 buku antologi kontempelasi, serta lebih dari 100 antologi bersama dengan para penyair lainnya, baik Indonesia maupun mancanegara. Rissa Churria adalah anggota tim digital dan siber di bawah pimpinan Riri Satria, di mana tugasnya menganalisis aspek kebudayaan dan kemanusiaan dari dunia digital dan siber.

RELATED POSTS
FOLLOW US