Dalam pernyataan resmi yang disampaikan kepada GOBER NEWS EDITORIAL, Dodi Ilham, Presiden GOBER Community sekaligus Ketua Umum Koperasi GOBER Indonesia, menegaskan bahwa Koperasi GOBER Indonesia hanya akan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang benar-benar menjiwai dan mengamalkan prinsip gotong royong secara konkret.
“Gotong royong bukan sekadar slogan, bukan basa-basi, bukan formalitas dalam forum-forum wacana. Gotong royong adalah DNA ekonomi bangsa ini, Self-Determination Right kita dalam menentukan arah pembangunan ekonomi yang berpihak pada rakyat. Jika ada pihak yang enggan bergotong royong, bagaimana mungkin kita bisa berkolaborasi?”
Mitigasi Kemitraan: Joglo Tani Yogyakarta adalah Mitra Sejati
Dalam narasi yang disampaikan kepada GOBER NEWS, Dodi Ilham menegaskan bahwa Koperasi GOBER Indonesia tidak akan membuang waktu dengan organisasi atau perkumpulan yang hanya berbasa-basi soal gotong royong, apalagi yang bersikap apriori terhadap nilai fundamental ini.
Joglo Tani Yogyakarta disebut sebagai contoh nyata komitmen terhadap gotong royong. Menurut Dodi Ilham, Joglo Tani tidak hanya berbicara tentang pertanian, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi berbasis kebersamaan, kemandirian, dan keadilan.
Sebaliknya, ada banyak perkumpulan yang mengklaim mendukung ekonomi rakyat tetapi masih terjebak dalam pola pikir individualistik, sektarian, atau pragmatis.
“Kami tidak mencari kemitraan yang hanya menguntungkan segelintir pihak atau sekadar memenuhi agenda pasar. Kami hanya akan bekerja sama dengan pihak yang memiliki visi yang selaras: menjadikan rakyat sebagai subjek pembangunan, bukan objek eksploitasi.”
Dari Ketahanan Pangan ke Kedaulatan Pangan
Lebih lanjut, Dodi Ilham menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan tujuan akhir, melainkan kedaulatan pangan yang harus diwujudkan.
Ketahanan pangan hanya memastikan bahwa rakyat bisa makan, tetapi sistemnya masih dikendalikan oleh pasar dan korporasi.
Kedaulatan pangan memastikan bahwa rakyat memiliki kontrol penuh atas produksi, distribusi, dan konsumsi pangan mereka sendiri.
“Joglo Tani Yogyakarta bergerak ke arah itu dengan prinsip agroekologi, kemandirian pangan, dan gotong royong sebagai basisnya. Itulah sebabnya Koperasi GOBER Indonesia menganggap mereka sebagai mitra strategis yang sejalan dengan visi besar kita.”
Kolaborasi dengan Universitas Indonesia: Program Sertifikasi Kompetensi Satria Gati
Sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan posisi tawar pengemudi online, Koperasi GOBER Indonesia juga bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dalam Program Sertifikasi Kompetensi Satria Gati.
Program ini memiliki lima pilar kompetensi utama yang menjadikan para pengemudi online sebagai subjek pembangunan nasional, bukan lagi objek eksploitasi aplikator transportasi online:
1. Bela Diri Bela Negara – Meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan perlindungan diri bagi pengemudi online.
2. Personality – Membangun kepribadian yang kuat, tangguh, dan profesional.
3. Montir – Meningkatkan keterampilan mekanik dasar agar pengemudi lebih mandiri dalam perawatan kendaraan.
4. P3K-K3 – Memberikan pengetahuan tentang pertolongan pertama dan keselamatan kerja.
5. Local Wisdom – Memperkuat pemahaman terhadap budaya dan kearifan lokal dalam interaksi sosial dan pelayanan.
Dodi Ilham menegaskan bahwa Program Sertifikasi Kompetensi Satria Gati bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga strategi memperkuat Koperasi Pekerja, Koperasi UMKM, serta koperasi berbasis teknologi. Program ini juga mengaktivasi Koperasi Multipihak secara akurat, sistematis, dan dapat terealisasi dengan baik.
“Kita harus memastikan bahwa para pengemudi online memiliki posisi tawar yang kuat terhadap eksploitasi aplikator transportasi online. Program Sertifikasi Satria Gati adalah langkah konkret agar mereka tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga menjadi subjek pembangunan nasional. Dengan ini, Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan oleh pemerintah dapat terwujud secara nyata!”
Pesan Tegas: Tidak Ada Tempat bagi Mereka yang Apriori terhadap Gotong Royong
Sebagai penutup, Dodi Ilham menegaskan bahwa Koperasi GOBER Indonesia tidak akan berkompromi dalam memilih mitra.
“Kita tidak bisa bekerja sama dengan organisasi atau perkumpulan yang tidak menghayati gotong royong secara fundamental. Bagaimana mungkin berkolaborasi, jika bergotong royong saja enggan dan bahkan apriori? Kami hanya akan melangkah bersama mereka yang benar-benar menghidupi prinsip ini.”
Dengan pernyataan ini, Koperasi GOBER Indonesia secara resmi menegaskan posisinya: Gotong royong adalah jalan, dan hanya dengan prinsip inilah ekonomi yang adil, berdaulat, dan mensejahterakan semua bisa terwujud. (*)