Depok – Seni tradisi lenong Betawi Depok terus berkembang. Beberapa komunitas teater tradisi masih mempertahankannya dari generasi ke generasi.
Salah satu penerus seni tradisi lenong Denes, Firman Jalut mengisahkan bahwa melestarikan tradisi lenong adalah bentuk tanggungjawab generasi kini terhadap keberlangsungan kebudayaan Nusantara.
“Saya dan abang saya mempertahankan lenong yang diwariskan oleh mendiang Engkong dan Bapak saya. Kami generasi sekarang yang sadar bahwa keahlian seni Lenong Denes ini harus juga diwariskan ke anak-cucu kita,” ujar Firman, saat dijumpai di Depok, Sabtu (18/1/2025).
Firman adalah salah satu mentor yang akan mengisi rangkaian agenda diskusi, pelatihan dan.pertunjukan Lenong Denes untuk puluhan perwakilan pelajar dari SMA di Depok.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Kebudayaan Depok ini akan digelar sejak 1 Februari 2025 hingga 4 Oktober 2025 mendatang ini mendapatkan dukungan dari Kementerian Kebudayaan melalui program Indonesiana.
Diskusi perdana yang sekaligus menjadi momen pembukaan mengangkat tentang sejarah dan dinamika seni tradisi di Nusantara dengan pembicara Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto dan Firman Jalut dimoderatori Sihar Ramses di Sanggar Betawi Ngoempoel Jl Tanah Baru 74, Beji, Depok, Sabtu (1/2/2025). Diskusi lanjutan dengan pembicara Bambang Wahyudin dan Syahrullah Imaduddin akan digelar di BNCC Sabtu (8/2/2025). Selanjutnya, rangkaian agenda pelatihan dan pertunjukan akan diikuti secara intensif oleh para siswa. Pelatihan ini juga mendapatkan dukungan dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Menurut Ketua LKD Kurniawan, Lembaga Kebudayaan Depok juga akan menerbitkan buku tentang sejarah dan perkembangan lenong di Depok. “Kita perlu catatan sejarah tertulis terhadap seni tradisi termasuk lenong di Tanah Depok. Kita akan lanjutkan untuk riset pada seni tradisi, modern dan kontemporer lainnya,” papar lelaki yang juga membina Sanggar Tari Larasati ini, Kamis (30/1).
Selain Firman, tiga bulan mendatang, siswa akan mendapatkan materi Lenong Preman oleh Emak Iin dan Baba Boy Manisa “Entong Sueb”.
Sebelum pementasan lenong, beberapa pelaku teater seperti Bambang Wahyudin, Edi Darim. Arief Lintau, akan mengisi materi di awal pelatihan. Pada tiga pertunjukan yaitu Lenong Denes (26/4/2025), Lenong Preman (26/6/2025) dan pementasan kedua jenis lenong ini (4/10/2025).
Selain itu, Lembaga Kebudayaan Depok juga akan menerbitkan buku tentang sejarah lenong di Kota Depok. Proses buku ini akan dilaksanakan mulai digelarnya pelatihan hingga puncak pementasan pada awal Oktober mendatang. (srs)