PONOROGO – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Ponorogo memiliki resonansi tinggi. Pasalnya, memuat agenda Sarasehan Gerakan Nasional Pesantren Menuju Intingible Cultural Heritage (Warisan Budaya Takbenda) UNESCO. Pun, rangkaian acara bertitel SantriVaganza 2025 itu juga mengusung Gerakan Nasional Ayo Mondok.
Menurut Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, SantriVaganza 2025 sedang menggerakkan dua roda besar untuk memajukan pembangunan serta peradaban, yakni kekuatan budaya dan kehidupan keagamaan yang kuat.
Kang Giri –sapaan Bupati Sugiri Sancoko– mafhum daerah yang dipimpinnya tidak terlalu diuntungkan dari sisi geografis.
“Tapi justru memiliki kemewahan pada nilai, budaya, dan peradaban,” jelas Bupati yang juga seniman ini.
Tak urung, pihaknya sengaja menggelorakan peringatan HSN 2205 dengan melibatkan ormas Islam, pondok pesantren, dan pemuka masyarakat.
“Dimulai dengan seruan bersarung selama sembilan hari, kami memang ingin menghegemoni gemuruh Hari Santri sampai di lapisan bawah,” terang Kang Giri.
Selain itu, bersamaan peluncuran GAM Media Network (jaringan media pesantren se-Indonesia) akan tampil Charlie Van Houten, Selasa (21/20/2025) malam. Sedangkan SantriVaganza Night dimeriahkan oleh penampilan KiaiKanjeng bersama Sabrang (Noe Letto) pada Rabu (22/10/2205). Dua acara spektakuler itu sama-sama dihelat di Panggung Utama Alun-Alun Ponorogo.
Kang Giri berharap peringatan HSN tidak sekadar seremoni sehingga hanya dipahami secara leksikal atau harfiah, Namun, muncul pemahaman lebih dalam tentang nilai-nilai santri. “Untuk menuju ke pemahaman yang dalam itu butuh semiotika dan simbol-simbol. Nah, simbol inilah yang harus kita dorong bersama,” jelasnya.
Sementara itu, Baharuddin Harahap, ketua Panitia SantriVaganza 2025, mengungkapkan bahwa konsep peringatan HSN sengaja menyasar generasi muda. Pihaknya ingin menghapus stigma lama terhadap pesantren bersamaan mengenalkan santri sebagai sosok yang kreatif, modern, dan inspiratif.
“Pada prinsipnya, titel SantriVaganza juga mempertimbangkan Gerakan Ayo Mondok. Mengemas kegiatan santri yang funky dan keren supaya anak-anak usia belajar tergerak masuk pondok pesantren,” ungkap Baharuddin.
Pun, Ponorogo dipilih Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) sebagai lokasi peluncuran GAM Media Network dan halaqoh nasional bakal berlangsung di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak. Selain berpredikat Kota Santri dengan jumlah pondok pesantren yang bejibun jumlahnya, cikal bakal pesantren di Nusantara berawal dari Pesantren Gebang Tinatar di Desa Tegalsari, Jetis, Ponorogo, yang berdiri sekitar abad 17.
Menurut dia, sarasehan yang berlangsung di Ponorogo juga akan membahas tradisi pondok pesantren yang layak masuk daftar ICH UNESCO. Nilai, pelajaran, dan kurikulum di pondok pesantren tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan manapun. “Kekhasan nilai pendidikan di pesantren yang akan diusulkan ke UNESCO sambil menciptakan pemahaman bahwa mondok itu baik,” ujarnya.
Kata Baharudin, Apel Akbar Santri tetap dihelat Rabu (22/10/2025). Sedangkan pelaksanaan Santri Run pada 9 November 2025. Semarak rangkaian SantriVaganza masih berlanjut dengan kehadiran Mafia Sholawat bersama KH Muhammad Ali Shodiqin dan KH Anwar Zahid. (bud)
