Lailatul Qadar: Momentum Berburu Taqdir yang Baik

Posted by : wartajab Maret 21, 2025

 

Penulis: Ustadz Triyoga AK,S.Ag

Para ulama mengajarkan bahwa bulan Ramadhan selama satu bulan terklasifikasi menjadi tiga bagian. Sepuluh hari pertama disebut sebagai rahmat. Sepuluh hari kedua disebut maghfirah. Sepuluh hari ketiga adalah indikasi —insyaa Allah— terbebasnya jasad kita dari api neraka. Itu berarti sebuah isyarat bahwa kita telah mendapatkan ‘tiket legal’ untuk masuk surga.

Selanjutnya tersisa satu syarat lagi untuk mendapatkan legalitas kesucian jiwa yang stempelnya langsung dari Allah, yaitu “wajib zakat fitrah”. Waktunya dimulai dari awal Ramadhan sampai sebelum ditunaikannya shalat idul Fitri. Dengan menunaikan kewajiban zakat fitrah itu maka tuntas sudah proses pendidikan berat mensucikan jiwa di bulan Ramadhan untuk menuju tempat yang suci dan mulia, yaitu surga.

Seandainya seorang hamba Allah meninggal sebelum hari H Idul Fitri, dan dia dalam posisi telah lulus ujian dalam proses penyucian jiwa itu, maka cukuplah baginya menyodorkan tiket legalnya kepada malaikat Ridwan (malaikat penjaga surga). Namun bagi hamba yang masih diberikan umur panjang, dan tentu juga lulus ujian, maka idul Fitri adalah hari besar kelahirannya. Mengapa demikian, karena dia telah memiliki jiwa yang baru, bersih dan suci seperti bayi yang baru dilahirkan.

Sungguh maha besar, maha suci dan maha rahimnya Allah terhadap hamba-hamba-Nya, terutama kepada umat Nabi Muhammad saw. Betapa tidak, di sepuluh hari terakhir Ramadhan, saat jiwa sedang bersih-bersihnya, Allah masih menimpakan karunia besar yang tidak ditimpakan kepada umat-umat terdahulu sebelum Rasulullah. Karunia itu adalah sebuah malam kemuliaan yang akrab kita kenal dengan sebutan Lailatul Qadar.

Ustadz Triyoga AK, S.Ag.

 

Ada apa dengan Lailatul Qadar? Mengacu pada QS Al-Qadr, dijelaskan bahwa malam itu sangat luar biasa baik dan mulia. Bahkan kemuliaannya melebihi seribu bulan. Maka barang siapa beribadah di malam itu sama saja atau bahkan lebih baik ketimbang beribadah selama seribu bulan.

Diterangkan pula pada ayat berikutnya di surat itu bahwa pada malam kemuliaan atau Lailatul Qadar itu para malaikat di bawah komando malaikat Jibril silih berganti turun ke bumi atas ijin dan perintah Allah SWT. Mereka mengatur site plan yang berkaitan dengan segala urusan manusia. Urusan yang dimaksud mencakup ketentuan hukum, nasib baik dan buruk, serta rejeki manusia dalam estimasi satu tahun ke depan.

Singkat kata, di malam itu-lah Allah SWT menetapkan taqdir untuk hamba-hamba-Nya, yaitu taqdir untuk segala situasi dan kondisi. Taqdir ini telah tercatat di Lauhul Mahfudz dan dibiaskan ke langit dunia.

Nah, jika kita mengaku sebagai hamba beriman, tentu sudah selayaknya takjub dan lalu tergedor hati untuk berburu Lailatul Qadar. Paling logis dan sederhana kita berpikir: mengapa kita tidak berburu taqdir yang baik untuk urusan hidup kita minimal dalam setahun ke depan? Harap dicatat bahwa para malaikat ketika mengatur dan mendata taqdir manusia atas ijin Allah itu sangat bergantung kepada perilaku ibadah dan tingkat keyakinan hamba-hamba kepada Lailatul Qadar itu.

Karena itu, siapa yang berharap dengan penuh kecemasan di malam kemuliaan, lalu dia arahkan segenap jiwa raganya untuk beribadah: berdiri shalat dengan khusu’, beri’tikaf, membaca Al-Qur’an, dia benamkan diri dalam ‘tangis’ istighfar, dan lalu bermunajat dengan rintihan (thadharru’an), maka itulah yang akan menjadi asbab turunnya maghfirah dan rahmat Allah, yang sekaligus juga merupakan ketetapan taqdir baiknya untuk setahun ke depan.

Semakin gamblang bahwa Lailatul Qadar adalah satu hal yang sangat spesifik bagi umat Rasulullah saw. Bandingkan dengan umat-umat nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad saw, bahwa untuk mendapatkan kemuliaan seperti itu, dikisahkan seorang hamba berperang di jalan Allah selama seribu bulan. Dia harus berdarah-darah, stres menghadapi tekanan antara hidup dan mati, kepayahan karena tiada hari tanpa persiapan fisik dan mental, dan lain-lainnya. Ternyata itu sebanding dengan ibadah satu malam di malam Lailatul Qadar bagi umat Rasulullah. Tentu kita sepakat bahwa ini adalah karunia besar yang sangat rugi jika disia-siakan.

Kapan persisnya Lailatul Qadar datang? Allah sengaja merahasiakan ketepatan waktunya. Tetapi sinyalnya ada di dalam hadits-hadits Nabi, yaitu pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan (malam 21, 23, 25, 27 dan 29). Bukan tidak mungkin, untuk hamba-hamba yang dikehendaki Allah, ditunjukkan fenomena malam Lailatul Qadar itu secara kasat mata. Dia melihat kecerahan alam semesta yang sangat menakjubkan. Bahkan bisa jadi dia bisa melihat aktivitas malaikat yang silih berganti turun ke bumi. Juga terbuka kemungkinan dia bisa melihat dimensi alam malakut, yaitu alam yang dihuni oleh para malaikat.

Namun tentu saja tidaklah efektif jika kita sibuk mengotak-atik kapan persisnya Lailatul Qadar datang dan lalu berharap dapat melihat fenomena gaib di malam itu. Selain sia-sia, hal demikian juga berpotensi menyurutkan kuantitas dan kualitas ibadah itu sendiri, yang mana itu merupakan inti dari Lailatul Qadar.

Dengan intensitas ibadah secara maksimal di malam itu, maka secara esensial kita juga sedang fokus berburu taqdir yang baik. Semoga Allah tetapkan hidup kita dalam keridlaan-Nya. Aamiin.**

Wallahu a’lam bish shawab

 

Ustadz Triyoga AK, S.Ag., adalah pimpinan Majlis Taklim Hubban Lil Iman, Cilangkap, Kota Depok, Jawa Barat. Majlis ini mengusung jargon: Mengisi Hati dengan Dzikir dan Thalabul Ilmi dan  misi: Amar ma’ruf Nahi Munkar (mengajak kebaikan dan menghindari kemungkaran). Aktivitas:

  1. Pengajian rutin setiap Rabu malam Kamis (dzikir sadzili dan kajian ilmu agama)
  2. Pemberian santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa
  3. Menggelar tabligh akbar di setiap momen hari besar Islam
  4. Pembiayaan pendidikan kepada anak kurang mampu dan anak yatim ke sekolah berbasis Islam seperti pesantren
  5. Rencana ke depan, memberangkatkan para guru ngaji dan marbot masjid ke tanah suci (haji dan umroh)

 

Informasi:  (WA)  081219201911

Channel YouTube: Hubban TV

RELATED POSTS
FOLLOW US