CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur menggencarkan promosi manisan Cianjur sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) diberbagai kegiatan mulai dari provinsi hingga pusat sehingga lebih dikenal dan penjualan pedagang meningkat.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Sabtu, mengatakan masih kurangnya promosi yang dilakukan membuat manisan Cianjur belum dikenal di berbagai kalangan termasuk luar kota karena selama ini dinas lebih fokus memberikan bantuan permodalan.
“Kami sudah minta dinas menggencarkan promosi agar manisan Cianjur sebagai warisan budaya lebih dikenal hingga mancanegara, sehingga penjualan dapat meningkat dan pelaku usaha dapat berkembang,” katanya.
Bahkan berbagai pembinaan dan pelatihan pengemasan akan diberikan sehingga produk manisan Cianjur dapat menarik pembeli dari dalam dan luar negeri seiring digencarkan-nya promosi diberbagai tingkatan termasuk dalam kalender kegiatan tahunan di Cianjur.
Pihaknya mencatat manisan Cianjur merupakan produk asli pelaku usaha di Cianjur yang selama ini banyak mendapat bantuan permodalan dan pembinaan langsung dari dinas terkait, sehingga diajukan mendapat pengakuan WBTB dari propinsi dan pusat.
“Termasuk Tauco Cianjur yang sudah diajukan ke pemerintah pusat guna diakui sebagai WBTB Cianjur bersamaan dengan karya budaya lainnya sehingga keberadaannya tidak punah sampai anak cucu,” katanya.
Sementara pelaku usaha manisan di Cianjur, mengatakan seiring ditetapkannya manisan Cianjur sebagai WBTB belum berdampak terhadap penjualan yang sejak beberapa bulan terakhir terus menurun, bahkan tidak sedikit pelaku usaha yang gulung tikar karena sepinya pembeli.
“Harapan kami setelah ditetapkan sebagai WBTB penjualan manisan Cianjur lebih meningkat seiring digencarkannya promosi oleh pemerintah,” kata pelaku usaha manisan di Kecamatan Karangtengah, Nurman (38).
Dia menjelaskan sejak beberapa tahun terakhir penjualan menurun, biasanya saat akhir pekan dapat meraup keuntungan di atas Rp5 juta, namun saat ini paling tinggi termasuk akhir pekan sekitar Rp1,5 juta.
“Kami siap dilibatkan dalam berbagai program termasuk promosi dengan menghadirkan berbagai macam produk manisan yang kekinian sehingga dapat menjadi pilihan bagi pembeli bukan hanya manisan salak, mangga, buah pala dan kelapa,” katanya.(ant)
KETERANGAN FOTO: Pelaku usaha manisan Cianjur, Jawa Barat, mengeluhkan masih minimnya penjualan setelah manisan Cianjur ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda.(ANTARA/Ahmad Fikri).