Nuroji: Gong Si Bolong Harus Dilestarikan

Posted by : wartajab April 16, 2024 Tags : depok , Gong si bolong , Komisi X DPR Ri

DEPOK – Anggota Komisi X DPR RI Nuroji mengatakan Kota Depok harus melestarikan seni budaya Gong Si Bolong.

Menurut Nuroji, salah satu upaya melestarikan Warisan Budaya Takbenda Gong Si Bolong adalah dengan memberikan ruang yang lebar bagi masyarakat untuk menyaksikan Gong Si Bolong secara langsung.

“Keberadaan Gong Si Bolong harus dilestarikan, pemerintah Kota Depok sebaiknya memberikan akses kepada publik untuk mengenal kebudayaan ini lebih dekat,” kata Nuroji dalam silaturahmi dengan Komunitas Lembaga Kebudayaan Depok (LKD) di kediamannya, Minggu (15/4/2024).

Lebih jauh Nuroji menjelaskan bahwa musik yang ada dalam Gong Si Bolong berbeda dengan jenis musik dari seni tradisi daerah lain.

Untuk itulah, sesuai dengan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan, Gong Si Bolong sepatutnya mendapat perhatian prioritas dari Pemerintah Kota Depok.

Kesenian gamelan khas Depok ini muncul di antara sebagian orang di kalangan warga Tanah Baru, Depok. Sebab penemuan Gong Si Bolong terjadi pada 1750 di areal tegalan, kawasan Tanah Baru Depok.

Kesenian ini merupakan paduan antara seni music dan tari Tayub, yang menceritakan suasana panen dengan gerakan bernuansa silat.

Alat musik Gong Si Bolong trdiri dari satu set gendang, dua set saron, satu set keromong, satu set kedemung, satu set kenong, satu terompet, satu set gong, rebab dan gambang. Sebutan Gong Si Bolong karena gong ini tidak punya penconatau benjolan, namun berlubang atau bolong pada bagian tengahnya.

Dalam pertunjukannya, Gong Si Bolong terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok laki-laki bermain instrument dan kelompok perempuan mengikuti irama dengan menari dan sinden.
Padahal Gong Si Bolong, seperti juga kebudayaan dan kesenian di tempat lain, juga merupakan bagian dari sejarah dan kearifan tradisi yang tak habis-habisnya untuk digali.

“Generasi muda termasuk mahasiswa dan para akademisi dapat menggali obyek-obyek kebudayaan tradisi di Depok. Komunitas dan sanggar harus terbuka juga siap membagikan pengetahuannya kepada masyarakat,” imbuh Nuroji. (srs)

RELATED POSTS
FOLLOW US