Buku “Para la Vida”, Buah Persahabatan Penyair Chile dan Indonesia

Posted by : wartajab Mei 30, 2024 Tags : Achmad munjid , Afnan malay , Bentara budaya Yogyakarta

Yogyakarta – Senin (27/5/2024) sore itu, Gedung Sugondo Lantai 7 FakultasI Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada ramai pengunjung. Sebabnya, ada pertunjukan pembacaan puisi dari penyair Indonesia dan penyair Chile.

Selain itu, ada juga pertunjukan gitar dari Jubing Kristianto – beberapa nomor didampingi Gati Andoko – yang menginterpretasikan beberapa puisi Afnan Malay dan FX Rudy Gunawan.

Sebelumnya, pada Maret 2023 silam, Afnan Malay dan FX Rudy Gunawan dua penyair, penulis puisi Indonesia, beresidensi ke negeri Chile.

Sebelum dan di tengah residensi, mereka memberikan sinyal untuk melahirkan karya. Output karya. Hal itu telah mereka ungkapkan kepada Dirjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Hilmar Farid, termasuk juga kepada Dubes Indonesia untuk Chile, Mohamad Anshor.

Tak hanya buah karya mereka, tapi juga membuka kolaborasi dengan penyair lain dari Chile dan Indonesia.
Baru menapaki hari pertama dan kedua di negara yang terletak di sisi Amerika Selatan ini, mereka sudah berjumpa dengan penyair Chile, satu dua orang kemudian mereka temui. Beberapa orang bersedia untuk menyumbangkan karya untuk kumpulan puisi dua negara ini.

Rudy juga mengatakan bahwa puisi ini selain bicara tentang kondisi di dua negeri yang banyak memiliki persamaan, tentang kemanusiaan, sosial-politik, dibuat di tengah kondisi pandemi Corona yang melanda, juga berdialog dengan tiap penyair untuk menyepakati benang merah tema dari keseluruhan buku.

Rudy, penyair yang membuahkan puisi Para la Vida, yang maknanya “merayakan kehidupan” ini kemudian disepakati sebagai judul buku.

Annecy NM sangat berjasa membantu penerjemahan terhadap puisi puisi yang masuk dan menjadi bagian buku terbitan Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) ini.

Para penyair dari Indonesia yang digandeng Afnan dan Rudy yaitu Dorothea Rosa Herliany, Ahmad Munjid, Nezar Patria, Ulfatin Ch dan Sihar Ramses Simatupang.

Sedangkan penyair Chile adalah Elisabeth Manosalva, Leonara Diaz, Jorge Albornoz, Ullyses Mora, Carolina Carvacho Fernández dan Diego.
Buku ini sempat dirayakan di Santiago, Chile, 5 Maret 2024 silam.

Tempat Terhormat

“Puisi merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang memiliki tempat terhormat di Chile,” ujar Anshor, dalam video yang ditayangkan di tengah diskusi dan pembacaan puisi di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta ini.
Ungkapan yang ditampilkan dari rekaman video ini juga sekaligus menjadi pembuka acara.

Sembari berkisah perjalanannya di Chile, Afnan Malay juga membacakan puisinya yang ditujukan untuk sastrawan kebanggaan Chile, Gabriela Mistral yang juga menjadi penyair pertama Amerika Selatan yang menerima hadiah Nobel Sastra.

Dalam diskusi, dihadirkan Rudy bersama penyuka sastra Ramayda Akmal dimoderatori oleh Kepala Bentara Budaya Yogyakarta Ni Made Purnamasari.

Penulis sastra Ramayda, sampai mengatakan, dari banyak peristiwa residensi, inilah salah satu buah dari residensi yang menghasilkan karya yang bukan hanya pribadi tapi mempererat hubungan kebudayaan dua negara.

“Puisi ini mengisahkan tentang kondisi kedua negara. Puisi Achmad Munjid tepat sekali menjadi pembuka dalam kumpulan puisi ini,” ujarnya.(srs)

RELATED POSTS
FOLLOW US